Sabtu, 23 Juni 2012

Guru Mogok, KBM SMKN 1 Waygelang Terhambat

KOTAAGUNG BARAT – Sejumlah guru honorer dan staf SMKN 1 Waygelang melakukan mogok kerja kemarin (12/4). Mereka menuntut Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tanggamus mencopot kepala sekolahnya Adi Sucipto. Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah itu terganggu.
Doni, salah satu guru honorer di SMKN 1 Waygelang, mengatakan, Adi Sucipto dinilai tak mampu membawa perubahan yang lebih baik. ’’Tidak ada upaya yang dilakukannya untuk menggerakkan siswa agar berprestasi. Akibatnya tak ada satu pun prestasi selama kepemimpinannya sebagai kepala sekolah,” ujar dia.
Indikasi itu terlihat dari sikap kepala sekolah yang kerap menjatuhkan martabat guru di depan siswa. Menugaskan guru tidak pada posisinya, kurangnya fasilitas praktik kejuruan, dan keputusan yang diambil sepihak.
    ’’Kewajibannya mengajar kerap dilimpahkan ke guru honorer. Dia juga sering melontarkan ancaman pemecatan terhadap guru honorer dan karyawan jika dianggap tidak berpihak padanya. Sikapnya tidak mencerminkan seorang pemimpin,” tukas Doni didampingi rekannya Supri.
    Salah satu guru di sekolah itu, Apriyadi, mengatakan bahwa tuntutan tersebut sebelumnya sudah mereka sampaikan ke Disdikpora dan diterima Sekretaris Dinas Heri Iswahyudi.
    ’’Dinas berjanji menindaklanjutinya dengan mendatangi sekolah hari Senin (11/4). Namun setelah ditunggu, ternyata pihak dinas tidak datang. Karenanya kami melakukan mogok kerja,” akunya.
Terpisah, Kepala SMKN 1 Waygelang Adi Sucipto mengaku tidak keberatan terkait tuntutan yang memintanya mundur dari jabatan. Tetapi, hal itu harus dilakukan sesuai prosedur.
’’Saya diangkat sesuai SK yang dikeluarkan pemerintah. Karenanya yang berhak memberhentikan saya juga pemerintah,” pungkasnya.
Di sisi lain, Adi menekankan agar tuntutan itu tidak mengorbankan siswa. ’’Jangan sampai mengorbankan siswa seperti kejadian pada hari ini (kemarin, Red). Guru mogok mengajar membuat siswa terbengkalai,” ujarnya.
Bahkan, Adi mengaku ada sekelompok orang yang masih tergabung dalam rombongan guru honorer dan staf yang dengan sengaja mencegat siswa di jalan. ’’Ada oknum yang menghalangi siswa saat akan menuju sekolah, dengan mengatakan bahwa siswa diliburkan. Ini jelas merugikan siswa dan sekolah,” jelasnya. (rnn/c1/ais)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar