Rabu, 09 Oktober 2013

RAGAM BAHASA ILIMIAH, NON ILMIAH, SEMI ILMIAH

RAGAM BAHASA ILIMIAH, NON ILMIAH, SEMI ILMIAH
Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.

Ciri-ciri karangan noni lmiah :

1.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.    Fakta yang disimpulkan subjektif
3.    Gaya bahasa konotatif dan popular
4.    Tidak memuat hipotesis
5.    Penyajian dibarengi dengan sejarah
6.    Bersifat imajinatif
7.    Situasi didramatisir
8.    Bersifat persuasive
Semi ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya adalah berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.


Ciri-ciri karangan semi ilmiah :        
1.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
2.    Fakta yang disimpulkan subjektif;
3.    Gaya bahasa formal dan popular;
4.    Mementingkan diri penulis;
5.    Melebih-lebihkan sesuatu;
6.    Usulan-usulan bersifat argumentatif;
7.    Bersifat persuasive.
Ilmiah adalah  karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jenis karangan ilmiah :
1. Makalah : Karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
2. Kertas kerja : Makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3. Skripsi : Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Tesis : Karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi : Karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
Ciri-ciri karangan ilmiah :
1.    Sistematis;
2.    Objektif;
3.    Cermat, tepat dan benar;
4.    Tidak persuasif;
5.    Tidak argumentatif;
6.    Tidak emotif;
7.    Tidak mengejar keuntungan sendiri;
8.    Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Menurut Lamuddin Finoza, terdapat tiga ciri karangan ilmiah. Pertama, karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Factual objektif berarti faktanya sesuai dengan objek ang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Objektif juga mengandung pengertian adana sikap jujur dan tidak memihak, serta memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu, bukan ukuran yang subjektif (selera perseorangan). Objektifitas tersebutlah yang membuat kebenaran ilmiah berlaku umum dan universal. Dengan kata lain kebenaran ilmiah harus dapat dibuktikan memlalui ekspreimen bahwa dengan kondidi dan metode ang sama dapat dihasilkan kesimpulan yang sama pula. Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur (sistematis) dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahas aiulmiah harus baku, baik ejaan, pembentukan kata, maupun struktur kalimatnya. Selain itu bahasa ilmiah bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda (ambigu). Ciri lain bahasa ilmiah adalah menggunakan istilah spesifik yang berlaku khusus dalam disiplin ilmu masing-masing.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar