RAGAM BAHASA ILIMIAH, NON ILMIAH, SEMI ILMIAH
Non Ilmiah (Fiksi)
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada
dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu
dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur
seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan
non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber,
puisi dan naskah drama.
Ciri-ciri karangan noni lmiah :
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta
yang disimpulkan subjektif
3. Gaya
bahasa konotatif dan popular
4. Tidak
memuat hipotesis
5. Penyajian
dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat
imajinatif
7. Situasi
didramatisir
8. Bersifat
persuasive
Semi ilmiah adalah
karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya
formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat
dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan
fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering
dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah tersebut ialah
karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya adalah berada
diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini,
tips, reportase dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara
uraian, ringkasan dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi
pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi,
dan praduga.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah
:
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi;
2. Fakta
yang disimpulkan subjektif;
3. Gaya
bahasa formal dan popular;
4. Mementingkan
diri penulis;
5. Melebih-lebihkan
sesuatu;
6. Usulan-usulan
bersifat argumentatif;
7. Bersifat
persuasive.
Ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar.
Jenis karangan ilmiah :
1. Makalah : Karya tulis
yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan
yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa
Arab yang berarti karangan).
2. Kertas kerja : Makalah
yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam
lokakarya.
3. Skripsi : Karya tulis
ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Tesis : Karya tulis
ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi : Karya tulis
ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
Ciri-ciri karangan ilmiah :
1. Sistematis;
2. Objektif;
3. Cermat,
tepat dan benar;
4. Tidak
persuasif;
5. Tidak
argumentatif;
6. Tidak
emotif;
7. Tidak
mengejar keuntungan sendiri;
8. Tidak
melebih-lebihkan sesuatu.
Menurut Lamuddin Finoza, terdapat tiga ciri karangan ilmiah.
Pertama, karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(factual objektif). Factual objektif berarti faktanya sesuai dengan objek ang
diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Objektif juga mengandung pengertian adana sikap jujur dan tidak memihak, serta
memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu, bukan ukuran yang subjektif (selera
perseorangan). Objektifitas tersebutlah yang membuat kebenaran ilmiah berlaku
umum dan universal. Dengan kata lain kebenaran ilmiah harus dapat dibuktikan
memlalui ekspreimen bahwa dengan kondidi dan metode ang sama dapat dihasilkan
kesimpulan yang sama pula. Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara
tertentu dengan langkah-langkah yang teratur (sistematis) dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam
pembahasannya tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahas aiulmiah
harus baku, baik ejaan, pembentukan kata, maupun struktur kalimatnya. Selain
itu bahasa ilmiah bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna
ganda (ambigu). Ciri lain bahasa ilmiah adalah menggunakan istilah spesifik
yang berlaku khusus dalam disiplin ilmu masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar